Kades Pelayang Raya: Seluruh Pekerja di Rumah Dokter Yandi Tidak Pernah Melaporkan Diri ke Ketua RT

    Kades Pelayang Raya: Seluruh Pekerja di Rumah Dokter Yandi Tidak Pernah Melaporkan Diri ke Ketua RT

    SUNGAIPENUH, JAMBI - Pasca hebohnya diberitakan berbagai media online adanya korban jiwa di rumah megah milik Dirut rumah sakit Melati, Dokter Yandi, ternyata tidak banyak yang mengetahui siapa sebenarnya korban tersebut.

    Tak terkecuali kades Pelayang Raya, kecamatan Sungai Bungkal, kota Sungai Penuh, Supriadi. 

    Saat dihubungi media Indonesiasatu.co.id via ponsel Selasa sore (23/3/2021) Supriadi mengakui mendapat informasi tentang adanya kejadian tragis di rumah pribadi milik dokter Yandi dari masyarakat dan ketua RT.

    "Iya, saya mendapat informasi dari masyarakat dan ketua RT adanya kejadian tersebut, cuma kejadian pastinya kita tidak melihat, " kata Supriadi.

    Tapi yang sangat disayangkan Supriadi adalah selama ini seluruh pekerja dan tak terkecuali dokter Yandi itu sendiri sama sekali tidak pernah melaporkan diri ke ketua RT setempat. Terutama adanya orang luar dari desa Pelayang Raya yang tinggal di rumah tersebut.

    "Yang saya sesalkan adalah pekerja maupun pemilik rumah tidak pernah melapor ke kita bahwa adanya orang luar berdomisili di desa kita, seharusnya kan 1×24 jam mereka wajib lapor, " beber kades Pelayang Raya, Supriadi.

    Diakui Supriadi, siapa sebenarnya korban yang diinformasikan tewas kecelakaan kerja di rumah mewah milik Dirut rumah sakit Melati juga tidak diketahuinya.

    "Jika ada kejadian seperti ini, kita kan bingung, sebab banyak yang bertanya khususnya awak media siapa korban itu, saya tidak bisa menjawab, " ujar dia.

    Untuk diketahui, untuk memastikan kebenaran informasi yang ramai diberitakan oleh berbagai media online. Sejumlah awak media turun ke TKP, Selasa (23/3/2021).

    Dari pantauan di lokasi, masih terdapat batu granit berukuran besar disandarkan di pagar tembok, dan terlihat sebagian sudut pecah. Sementara batu granit yang lain masih berada di dalam mobil Fuso Hino terparkir di dalam pekarangan rumah.

    Jika dilihat dari ukuran, granit untuk lantai tersebut cukup besar dan berat, karena memang bangunan rumah dokter Yandi tergolong besar dan megah bak istana. Diduga pekerja tidak sanggup menahan beban saat menurunkan dari mobil, sehingga menyebabkan kecelakaan kerja.

    Sementara itu, pemilik rumah, dokter Yandi, saat dikonfirmasi Indonesiasatu.co.id, tidak memberi penjelasan. Dia mengaku sedang ada praktek, dan menyarankan kepada wartawan mengkonfirmasi langsung kepada kepala pemborong yang bekerja di rumahnya.(sony)

    KERINCI JAMBI
    soniyoner

    soniyoner

    Artikel Sebelumnya

    Pandemi Melandai, Isoter Berkurang!

    Artikel Berikutnya

    Bupati, Wabup dan Sekda Kerinci Pantau Pelaksanaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Diam - Diam Ternyata Monadi Kantongi Rekomendasi DPP PAN untuk Menuju BH 01 DZ
    Penyelundupan Ratusan Ribu Ekor Benur dari Jambi  Berhasil Digagalkan
    Gubernur Al Haris Terima Penghargaan dari Densus 88
    Wakapolda Jambi Pantau Kesiagaan Personel Polsek di Daerah Perbatasan
    Datuak Parpatiah: Alam Takambang Jadi Guru

    Ikuti Kami