JAMBI - Gubernur Jambi H Al Haris merasa prihatin dan akan berusaha mencarikan solusi terkait terjun bebasnya harga TBS (tanda buah segar) yang diproduksi petani kelapa sawit swadaya di Jambi belakangan ini.
Menurut Haris, penyebab anjloknya harga TBS akibat pabrik pengolahan kelapa sawit saat ini tidak menerima lagi TBS dari petani swadaya gegara tangki produksi CPO mereka pada penuh. Sementara kegiatan penjualan ke laur (eskpor) macet.
“Kondisi kita hari ini, sawit harganya turun. Saya sudah telepon Menteri Perdagangan, melaporkan kondisi ini. Termasuk keluhan dari pemilik pabrik pengolahan kelapa sawit. Mereka ingin ekspor, tetapi kapal pengangkutnya sulit didapat, ” kata Haris yang Senin lalu mengunjungi petani kelapa sawit di Kabupaten Tanjungajabung Barat.
Menurut Haris, kapal-kapal yang dulunya dipakai pengusaha sawit Jambi, sudah dikontrak oleh perusahaan lain.
“Kita punya 80 pabrik kelapa sawit di Jambi. Bayangkan 80 pabrik itu sudah setiap bulan tidak ngangkut CPO, tidak ekspor. Sehingga, tangki timbunnya penuh. Kondisi ini berdampak kepada harga TBS petani, ” ujarnya.(IS/kmf)