MERANGIN - - Bupati Merangin H Al Haris menjadi orang pertama yang divaksin sinovac, pada acara Pencanangan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, yang berlangsung di Aula Utama Kantor Bupati Merangin, Kamis (4/2).
Sebelum divaksinasi menurut dr Lutfiana Mardhatilla yang menyuntikan vaksin, bupati telah lolos menjalani skrining. Skrining ini jelas dokter dari Puskesmas Bangko tersebut, sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien sebelum divaksin.
‘’Dari keterangan riwayat penyakit tidak masalah dan tensi darah Pak Bupati menunjukan angka125/80 mm, sehingga aman untuk divaksin, ’’ujar dokter yang akrap disapa Arda ini.
Setelah bupati, giliran Forkopimda Merangin yang divaksinasi Covid-19. Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan, menjadi orang kedua yang divaksin Covid-19, karena sebelumnya juga sudah lolos uji skrining.
Sedangkan Kajari Merangin Martha Parulina Berliana yang mestinya diurutan ketiga, gagal divaksin. Mengapa begitu? Sudah dua kali ditensi, tekanan darahnya tetap pada angka 160/94 mm, sehingga secara kesehatan belum boleh divaksin.
Hal yang sama juga terjadi pada Kasdim 0420 Sarko Mayor Inf Edi Arman, Staf Ahli Bupati Merangin Dedy Darmantias dan Ketua Pengadilan Negari Merangin Salman. Kebanyakan mereka yang gagal divaksin karena tekanan darahnya cukup tinggi.
Baca juga:
Mashuri : Capaian Vaksinasi Harus Digenjot
|
‘’Jadi sebelum divaksin, saya memang minta betul calon penerima vaksin harus menjalani skrining. Tidak hanya tekanan darah yang harus rendah, tapi penerima vaksin tidak punya penyakit kronis yang menahun. Tidak boleh ada penyakit ginjal, ’’ujar Bupati.
Jangan sampai lanjut bupati, setelah divaksin ternyata penerima vaksin ini punya penyakit kronis yang menahun. Bupati minta nanti masyarakat jangan ragu-ragu untuk divaksin, jangan merasa vaksin ini tidak halal dan tidak aman untuk kesehatan.(IS/guh)