TIDAK mau berpangku tangan saja terhadap kondisi pandemi yang kian miris, seorang pengusaha muda di Kota Jambi menawarkan hotel bintang tiga Grand Malioboro miliknya untuk diberdayakan pemerintah sebagai tempat isolasi warga yang terpapar Vovid-19.
Dia adalah Charles Robin. Ayah tiga anak dari sebuah perenungan diri dua hari lalu memutuskan untuk menawarkan hotel 40 kamar yang terletak di jantung Kota Jambi, Jalan Iskandar Muda No 168, , Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar, Selasa malam lalu (20/7).
“Malam itu aku merenung di rumah, memikirkan apa yang bisa aku lakukan untuk ikut membantu kesulitan pemerintah dan masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang makin memburuk. Setelah berunding dengan keluarga dan orantua, aku putuskan menawarkan hotel milik kami satu-satunya ini dipakai pemerintah sebagai fasilitas isolasi warga terpapar, ” kata Charles.
Charles yang penekun youtuber esktrim yang akrab dikenal sebagai Bob Bee Builder, menyatakan prihatin dengan kabar banyak korban Covid-19 yang diisolasi di rumah banyak berujung kematian, dan berpotensi menimbulkan klaster keluarga.
“Kondisi yang ironi dan serba salah memang. Silakan pemerintah pakai dan manfaatkan hotel kami berikut segala fasilitas yang ada, untuk dijadikan tempat perawatan isolasi korban pandemi. Gratis!” tegas pengusaha muda berbadan atletis itu.
Dia menjelaskan, meskipun tidak dioperasikan semenjak Maret 2020, semua fasilitas di hotel berlantai lima dengan luas tapak bangunan sekitar lima ribu meter persegi itu masih lengkap dan layak pakai.
Seluruh kamar ada fasilitas pendukung yang nyaman. Kasur tempat tidur, meubeller, kamar mandi, penerangan dan pendingin ruangan. Setiap lantai juga ada lokasi terbuka untuk aktivitas olahraga sambil berjemur sinar matahari.
Baca juga:
Pandemi Melandai, Isoter Berkurang!
|
"Aku bukan orang kesehatan, dan tidak punya akses dengan pejabat yang kompeten. Jika pemerintah ingin menggunakan tempat ini untuk isolasi, silakan pakai saja. Sementara hanya ini yang dapat kami tawarkan untuk ikut membantu penanganan pandemi Covid-19, ” tandas Cahrles yang saban bulan masih merogoh kantongnya sekitar Rp 10 Juta untuk pembayaran tagihan PLN Hotel Grand Malioboro, meksipun sudah tutup. (st.permato)