JAMBI - - Penjabat (Pj) Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni, M.Si menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi harus menyusun langkah strategis untuk meningkatkan percepatan serapan anggaran APBD Tahun 2021, yang dinilai masih sangat rendah, diangka 5, 6% terhitung hingga pertengahan Triwulan ke II Tahun 2021 ini.
Hal tersebut dikemukakannya saat memimpin Rapat Evaluasi Kegiatan Anggaran APBD Provinsi Jambi Triwulan II Tahun 2021, yang digelar Senin (24/5) di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi.
“Secara real tadi Pak Sekda sudah menyampaikan progres fisik itu dari 100% kita baru 5, 6% ya, ini betul-betul jauh sekali karena sekarang sudah bulan ke lima, jadi lima per dua belas seharusnya kita sudah bisa maju, masih 94% lagi hanya dalam waktu tujuh bulan, kalau bapak ibu merasa tidak bisa dilaksanakan di 2021 ini akan menjadi Silva, dan ini akan menjadi evaluasi Ibu Menteri Keuangan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H. Sudirman, S.H., M.H. menjelaskan adanya penyesuaian penggunaan aplikasi keuangan yang baru, menjadi salah satu kendala yang mempengaruhi proses administrasi pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah Provinsi Jambi hingga Triwulan ke II Tahun 2021.
Sekda menyampaikan realisasi penggunaan anggaran APBD Tuhun 2021, baru terlaksana sebesar 57, 5 milyar rupiah dari total APBD Belanja Langsung sebesar 1, 02 Triliun rupiah, atau sekitar 5, 60% dari 25% target realisasi anggaran yang ingin dicapai pada priode Triwulan ke II Tahun Anggaran 2021.
“Realisasi APBD sampai dengan posisi pertanggal 30 April 2021, daya serap keuangan baru mencapai sebesar 57, 5 milyar lebih atau 5, 60%, dengan progres fisik yang kurang lebih sama yaitu 5, 64%. Bila kita cermati dari total APBD Belanja Langsung sebesar 1, 02 Triliun pada Tahun Anggara 2021, maka persentase capaian kemajuan APBD yang rata-rata berada dibawah 10%, masih sangat renda apabila diasumsikan dengan target awal Triwulan ke II yang seharusnya bisa dicapai diatas 25%, ” ungkapnya. (st.permato)