JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi telah menyiapkan beberapa rancangan solusi alternatif terkait problem pengangkutan batubara yang selama ini menjadi polemik.
“Permasalahan angkutan batubara menjadi tantangan yang sangat luar biasa sejak saya menjadi Gubernur Jambi. Provinsi Jambi belum memiliki jalan khusus untuk angkutan batubara dan perusahaan batubara yang ada belum juga membuatnya, ” kata Gubernur Al Haris melalui Program TVRI Jambi Gubernur Menyapa, Senin (6/6).
Dia mengtakan saat ini, dia tengah mencoba menyiapkan langkah-langkah alternatif untuk mengatasinya. Pertama, mengalihkan jalan batubara agar tidak melewati jalan nasional. Kedua, memanfaatkan potensi aliran sungai Batanghari, sehingga pengangkutan batubara lewat jalur air.
Provinsi Jambi sampai saat ini belum memiliki jalan khusus untuk batubara maka Pemprov Jambi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari sudah memulai melakukan pengerjaan jalan untuk angkutan batubara mulai dari daerah Koto Boyo-Bajubang-Tempino-Pelabuhan Talang Duku.
Pemkab Batanghari sudah mulai pengerjaan jalan dari daerah Koto Boyo sampai ke Tempino sepanjang lebih kurang 32 kilometer sebagai tahap awal. Selanjutnya, Pemprov Jambi akan menaikkan kelas jalan menjadi kelas A dengan menganggarkannya pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah perubahan (APBD-P) kurang lebih Rp 50 miliar.
Al Haris telah menginstruksikan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jambi untuk segera menyiapkan anggaran tersebut dan berdiskusi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi pada APBD-P nanti, karena ini sangat penting sekali.
Baca juga:
Haris Cek Perbaikan Jalan di Bangko Barat
|
“Pemprov Jambi memiliki target, alternatif jalan angkutan batubara ini sudah selesai pada akhir Desember 2022 sambil menunggu pengerjaan jalan khusus angkutan batubara dari perusahaan batubara yang telah melakukan ekspose dalam pembangunan jalan tersebut, ” tutur Al Haris.
Al Haris mengungkapkan, Pemprov Jambi telah meminta kepada Menteri Perhubungan RI untuk menyetujui pembangunan Pelabuhan Tenam di Batanghari, di mana ada perusahaan yang serius untuk membangun pelabuhan tersebut.
Selain itu, Pemprov Jambi juga telah meminta kepada Menteri Perhubungan RI terkait pengerukan di 10 titik Sungai Batanghari yang memang memerlukan pengerukan karena telah terjadi pendangkalan, semoga izin pengerukan bisa cepat keluar dan segera melakukan pengerukan.
“Pelabuhan Tenam ini nantinya akan kita gunakan juga sebagai angkutan air untuk mengangkut batubara, sehingga dari Pelabuhan Tenam akan langsung menuju Pelabuhan Talang Duku sebagai salah satu alternatif pengangkutan batubara di Provinsi Jambi. Semoga dengan dua alternatif ini dapat mengurangi permasalahan angkutan batubara yang ada, sehingga angkutan batubara tidak lagi melintasi jalan jalan nasional, ” ungkap Haris.
Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Jambi sudah meminta secara langsung kepada Presiden RI saat melakukan kunjungan kerja ke Jambi untuk melakukan pelebaran jalan nasional dari Sarolangun menuju Jambi yang saat ini lebarnya hanya enam meter, yang dibutuhkan lebar jalan lebih kurang 12 meter untuk jalan ini.
Al Haris menegaskan, Pemprov Jambi bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi sangat serius dalam menangani permasalahan angkutan batubara dan memberikan solusi terbaik bagi masyarakat Jambi, dimana jalur khusus bagi angkutan batubara ini harus selesai dalam waktu dekat.
“Pemprov Jambi juga akan melakukan intervensi kepada perusahaan batubara untuk segera membuat jalan khusus angkutan batubara, karena perusahaan nantinya akan membayar retribusi ketika menggunakan jalan yang dibuat pemerintah dan menjadi tambahan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), ” tutup Al Haris. (IS/kmf)