KERINCI - Demo di Kantor PLTA Kerinci di dekat Pos 1 Beringin Tunggal Desa Batang Merangin Kabupaten Kerinci berlanjut hari ini, Sabtu (09/01/2020) pukul 10.30 wib.
Pendemo meminta Aslori Management PLTA diminta agar turun temui warga, jika dalam waktu 1 jam kedepan tidak hadir, warga ancam tutup terowongan. Hingga pukul 11.45 wib Aslori belum menampakkan diri.
“Kita minta Aslori tutun ke lokasi hadapi pendemo dan warga, jika tidak warga akan tutup terowongan” tegas salahs seorang warga kepada kerincitime.co.id.
Hingga saat ini warga masih dilokasi Pos 1 Beringin Tunggal Desa Batang Merangin Kabupaten Kerinci.
Diberitakan sebelumnya, Aksi demontrasi Anak Jantan dan Anak Betino Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin mabupaten Kerinci, provinsi Jambi, di Kantor PLTA Kerinci di Batang Merangin Kabupaten Kerinci Jum’at (08/01/2020) pukul 10.00 wib.
Ada tiga poin tuntutan warga Tamiai, pertama meminta PLTA Kerinci menghangat warga setempat menjadi karyawan tetap bukan sebagai karyawan outsourcing.
Kedua pempertanyakan pembebasan lahan 400 hektar lebih, apakah HGU, Setrifikat, Hibah, atau bentuk pembebasan lainnya.
Ketiga mempertanyakan kompensasi PLTA untuk desa setempat, yang hingga saat ini tidak jelas.
Mukri Soni salah seorang warg setempat yang menjadi orator aksi, saat di hubungi mengatakan bahwa tatanan masyarakat setempat mulai rusak, dengan sistim adu domba dari oknum di PLTA, bagi yang punya kekuatan kata Mukri diakomodir keinginannya, bagi yang lemah terabaikan.
“Pembebasan lahan apa HGU, Sertifikat, tolong perjelaskan, mana yang bagak diakomodir, kemudian adu domba” ungkap Mukri Soni.(sony)